Kepala Sekolah Kasiruta Dalam Diduga Lalai dan Lakukan Pungutan Liar, Orang Tua Murid Geram

Redaksi
0

REDMOL ID HAL SEL Kasiruta, 21 April 2025 — Dunia pendidikan di Desa Kasiruta Dalam tengah diselimuti awan hitam. Kepala Sekolah setempat, Hijrah Mumin, diduga lalai dalam mendampingi peserta ujian dan melakukan pungutan liar yang meresahkan orang tua murid. Situasi makin memanas setelah Hijrah Mumin juga diketahui mengeluarkan kata-kata kasar kepada wartawan yang mencoba mengonfirmasi kebenaran dugaan tersebut.

Orang tua murid menyampaikan kekecewaan mendalam karena Hijrah Mumin hanya mengantar siswa peserta ujian hingga ke Labuha tanpa memastikan mereka tiba dengan aman dan selamat di lokasi ujian di MTS Moifi Panamboang. Tak satu pun guru mendampingi, sebuah tindakan yang dianggap sebagai bentuk pengabaian tanggung jawab.

“Kami serahkan anak kami ke sekolah dengan harapan mereka dijaga. Tapi ternyata, mereka ditinggal tanpa pendampingan. Ini kelalaian serius,” kata salah satu orang tua.

Masalah tak berhenti di situ. Hijrah Mumin juga diduga meminta uang ujian sebesar Rp1 juta per siswa. Padahal, Kepala Sekolah MTS Moifi Panamboang, Armain Marsaoly, mengonfirmasi bahwa biaya resmi hanya Rp650 ribu. Selisih Rp350 ribu itu menimbulkan kecurigaan kuat adanya pungutan liar yang membebani orang tua tanpa dasar jelas.

Namun hal yang paling mengejutkan terjadi saat wartawan lokal, Julfan Yon, mencoba mengonfirmasi langsung melalui sambungan WhatsApp. Bukannya memberikan klarifikasi, Hijrah Mumin justru diduga melontarkan kata-kata kotor dan menghina.

"Anjing, babi Julfan! Saya akan laporkan ngana ke pihak yang berwajib," demikian isi pesan WhatsApp yang dikirim Hijrah Mumin kepada Julfan Yon.

Ucapan kasar ini langsung memicu kemarahan publik. Julfan Yon menyatakan akan menempuh jalur hukum atas dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh seorang pejabat pendidikan yang seharusnya menunjukkan sikap terhormat.

“Saya datang sebagai jurnalis, menjalankan tugas, bukan untuk memprovokasi. Tapi saya justru dihina secara keji. Ini tidak bisa saya biarkan,” ujar Julfan.

Orang tua wali murid yg merasa di rugikan mendesak Bupati Halmahera Selatan dan Dinas Pendidikan agar segera menurunkan tim investigasi, menindaklanjuti semua dugaan pelanggaran, dan mengevaluasi kepemimpinan Hijrah Mumin.

“Kepala sekolah harus jadi panutan, bukan jadi contoh buruk. Bila terbukti, dia harus dicopot dan diproses sesuai hukum,” tegas salah satu tokoh masyarakat.

Kasus ini mencoreng dunia pendidikan dan jadi cermin rusaknya sistem pengawasan terhadap tenaga pendidik di daerah. Masyarakat berharap pemerintah segera bertindak tegas dan memastikan dunia pendidikan bebas dari oknum yang menyalahgunakan wewenang.

Reporter: wan

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)