REDMOL. ID LABUHA – Menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Halmahera Selatan, suhu politik pemuda kian meningkat. Di tengah dinamika yang terus bergulir, satu nama mencuat kuat dan menyedot perhatian: Muhammad Kasim Faisal. Ia disebut-sebut telah mengantongi dukungan strategis dari sejumlah Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) KNPI.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber yang kredibel, dukungan terhadap Faisal bukan sekadar isapan jempol. Beberapa DPK telah secara resmi merekomendasikannya sebagai calon Ketua DPD II KNPI Halsel. Fakta ini menempatkan Faisal sebagai kandidat potensial dengan daya tawar tinggi di tengah pertarungan yang mulai mengerucut.
“Benar, beberapa DPK sudah memberikan rekomendasi kepada Bung Faisal. Ini bukan semata dukungan biasa, tetapi bentuk kepercayaan terhadap integritas, kapasitas, dan rekam jejaknya yang nyata dalam dunia kepemudaan,” ungkap salah satu pimpinan DPK yang enggan disebutkan namanya, Selasa (13/5/2025).
Muhammad Kasim Faisal dikenal luas sebagai figur muda yang konsisten berkiprah di berbagai organisasi kepemudaan dan kegiatan sosial. Latar belakangnya sebagai akademisi turut memperkuat citra dirinya sebagai pemimpin visioner yang membawa semangat perubahan. Di tengah kebutuhan akan pembaruan arah dan wajah KNPI, Faisal hadir sebagai simbol harapan dan energi baru.
Musda KNPI Halsel kali ini diprediksi akan berlangsung panas. Sejumlah figur muda dengan modal sosial dan pengalaman organisasi siap tampil ke gelanggang. Namun, persaingan yang ketat justru menjadi bukti bahwa denyut politik pemuda di Halmahera Selatan masih hidup dan berdaya.
Pemuda tidak boleh hanya menjadi penonton. Momentum Musda adalah ajang pembuktian bahwa regenerasi kepemimpinan berjalan, dan bahwa masa depan KNPI tidak boleh digadaikan oleh kepentingan sesaat. Pilihan ada di tangan para pemilik suara – apakah akan berpihak pada rekam jejak, kapasitas, dan visi yang segar, atau kembali pada pola lama yang kian kehilangan arah.
KNPI butuh pemimpin, bukan sekadar pengisi jabatan. Dan dalam peta politik yang mulai terbentuk, Muhammad Kasim Faisal tampaknya bukan sekadar kandidat – ia adalah representasi perubahan.