
Jakarta, RedMOL.id - Kekhawatiran warga Desa Yaba mengenai arah investasi di sektor pertambangan semakin menguat seiring munculnya dampak sosial dan lingkungan yang mulai dirasakan. Program investasi yang sebelumnya digadang-gadang sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi lokal justru dinilai menyimpang dari tujuan awalnya. Alih-alih menghadirkan kesejahteraan, sebagian skema investasi dianggap terlalu mengejar keuntungan jangka pendek tanpa memikirkan keberlanjutan ruang hidup masyarakat.
Dalam konteks pengelolaan pertambangan, setiap langkah membutuhkan perencanaan matang, mulai dari penyusunan AMDAL yang transparan hingga mekanisme pengawasan yang berpihak pada keselamatan lingkungan. Tanpa tata kelola yang jelas, kerusakan lahan, pencemaran air, hilangnya sumber nafkah warga, serta potensi konflik sosial dapat menjadi risiko yang tidak terhindarkan. Kekhawatiran itu kini menjadi suara bersama warga Desa Yaba yang berharap setiap investasi harus benar-benar diarahkan pada kepentingan publik.
Menanggapi persoalan tersebut, putra daerah Bacan Barat Utara, Isbat Usman, menyatakan komitmennya untuk menghadirkan pola investasi yang lebih sehat dan bertanggung jawab. Ia menggandeng investor yang bersedia berdiskusi terbuka mengenai skema keuntungan yang seimbang bagi pemodal, pemerintah daerah, dan masyarakat. Menurutnya, pembangunan daerah memang penting, tetapi keuntungan bagi investor juga tetap harus dijamin tanpa mengorbankan hak masyarakat.
Isbat menegaskan bahwa ia hanya bekerja sama dengan pemodal yang sanggup berkomunikasi dengan masyarakat, bukan dengan pihak-pihak yang berkepentingan sempit. Dengan pendekatan tersebut, ia meyakini harapan akan tumbuhnya pembangunan berkelanjutan dapat terwujud, menggantikan pola investasi yang hanya mengejar keuntungan sesaat.
“Niat membangun daerah bukan sekadar duduk dan menggerutu menunggu kapan negeri ini maju. Kita harus ikut berpartisipasi agar tidak hanya menjadi penonton, tetapi menjadi pelaku yang menentukan arah kemajuan daerah kita sendiri,” ujar Isbat Usman saat diwawancarai dalam pertemuan bersama investor di Jakarta.
Ia menambahkan bahwa berbagai upaya telah dilakukan demi tanah kelahirannya. “Kami hanya berharap ada kesempatan bagi negeri kami untuk tumbuh tanpa beban politik. Dengan kemampuan personal, sudah sepatutnya kita membantu pemerintah daerah memajukan rumah, kampung, dan tanah tumpah darah kita,” lanjut Isbat.
