Masyarakat Kepulauan Obi Sambut Hangat Kunjungan Sultan Ternate, Titipkan Harapan Besar untuk Pemekaran Kabupaten

Redaksi
0
REDMOL.ID Halmahera Selatan, 28 Mei 2025 — Rasa antusias dan haru menyelimuti masyarakat Kepulauan Obi, Maluku Utara, menjelang kunjungan Jo Ou Sultan Ternate, Mudaffar Syah, yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI). Kunjungan yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 29 Mei 2025 ini, menjadi momen bersejarah dan penuh makna bagi masyarakat Obi yang selama ini memperjuangkan status daerah otonomi baru (DOB) sebagai Kabupaten Kepulauan Obi.

Sejak kabar kunjungan beredar, warga dari berbagai kecamatan di Pulau Obi, seperti Kecamatan Obi, Obi Selatan, Obi Barat, dan Obi Timur, mulai mempersiapkan penyambutan secara adat dan budaya. Tarian tradisional, sambutan tokoh adat, dan pengibaran simbol-simbol perjuangan pemekaran menjadi bagian dari rangkaian penyambutan yang menggambarkan betapa besar harapan masyarakat terhadap kunjungan ini.

Simbol Kepedulian dan Harapan Baru

Bagi masyarakat Kepulauan Obi, kehadiran Sultan Ternate tidak hanya dilihat sebagai kunjungan kerja biasa, melainkan simbol dukungan moral dan politik terhadap perjuangan yang telah lama mereka suarakan. Selama bertahun-tahun, warga Kepulauan Obi merasa terpinggirkan dari arus pembangunan, baik dari segi infrastruktur, pelayanan dasar, hingga akses ke kebijakan pemerintah daerah.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas rencana kedatangan Jo Ou Sultan Ternate. Ini bukan hanya soal kunjungan, tapi bentuk nyata perhatian terhadap kami yang berada di wilayah kepulauan dan selama ini merasa belum mendapat porsi pembangunan yang adil,” ujar Risman Kausaha, tokoh pemuda Kepulawan Obi.

Menurut Risman, kunjungan ini membawa semangat baru dalam perjuangan pemekaran. “Kami menaruh harapan besar kepada beliau untuk menyuarakan aspirasi masyarakat Obi di tingkat nasional. Sebagai tokoh adat dan wakil kami di DPD RI, Sultan Mudaffar Syah memiliki posisi strategis untuk memperjuangkan kepentingan daerah,” tambahnya.

Pemekaran, Jalan Menuju Keadilan Pembangunan

Wacana pemekaran Kepulauan Obi menjadi kabupaten sendiri bukan hal baru. Sudah lebih dari satu dekade masyarakat, tokoh adat, dan pemuda memperjuangkan status ini sebagai solusi atas ketimpangan pembangunan yang dirasakan sejak bergabung dalam lingkup administrasi Kabupaten Halmahera Selatan.

Menurut data dan pengakuan warga, sejumlah fasilitas umum seperti layanan kesehatan, pendidikan, serta infrastruktur jalan dan transportasi masih jauh dari layak. Banyak desa yang belum memiliki akses jalan darat yang memadai, dan masyarakat masih mengandalkan transportasi laut yang tidak selalu aman, terutama di musim cuaca buruk.

“Anak-anak kami masih harus menyeberang laut berjam-jam untuk sekolah. Pasien darurat sering tidak tertolong karena keterbatasan fasilitas kesehatan. Ini bukan lagi soal keinginan, tapi kebutuhan mendesak,” kata Hasmawati La Ode, seorang ibu rumah tangga di Desa Sambiki.

Masyarakat menilai, pemekaran adalah satu-satunya jalan untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan pelayanan publik yang lebih dekat, cepat, dan responsif terhadap kebutuhan warga kepulauan.

Kehadiran Sultan Ternate: Mendengar dan Menyerap Aspirasi

Selama kunjungan, Sultan Mudaffar Syah dijadwalkan mengunjungi beberapa kecamatan di wilayah Kepulauan Obi. Selain bertemu dengan tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda, ia juga akan berdialog langsung dengan warga untuk menyerap aspirasi mereka secara terbuka.

“Ini kesempatan emas bagi kami untuk menyampaikan langsung harapan kami. Kami tidak hanya ingin didengar, tapi juga diwakili secara sungguh-sungguh,” ujar Risman Kausaha.

Ia juga menambahkan bahwa masyarakat Obi menyambut kunjungan ini dengan penuh sukacita dan kegembiraan. “Kami tidak hanya menyambut seorang pejabat, tapi seorang pemimpin yang punya ikatan emosional dan sejarah dengan rakyatnya.”

Doa dan Dukungan Masyarakat

Harapan besar masyarakat Obi kini tertumpu pada hasil dari kunjungan ini. Mereka berharap Sultan Ternate dapat menjadi jembatan antara aspirasi daerah dan kebijakan nasional, khususnya dalam hal percepatan pemekaran Kabupaten Kepulauan Obi.

“Kami hanya ingin pembangunan yang adil, akses yang layak untuk anak-anak kami, pelayanan kesehatan yang manusiawi, dan hak untuk tumbuh sebagai daerah yang mandiri,” ujar Risman di akhir wawancara.

Bagi masyarakat Kepulauan Obi, kunjungan ini bukan akhir dari perjuangan, melainkan babak baru dalam perjuangan panjang menuju keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh warganya.*Red.wan

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)