REDMOL ID Papaloang, Halmahera Selatan – Warga Desa Papaloang, Kecamatan Bacan Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, menyampaikan kekesalan terhadap Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Halmahera Selatan. Selama bertahun-tahun, air yang meluap dari fasilitas milik PDAM diduga telah merusak kebun warga dan mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit.
Salah satu warga yang menjadi korban adalah Budi Haji Lambongge, pemilik lahan di Desa Papaloang. Ia mengungkapkan bahwa kebun miliknya rusak akibat air dari PDAM yang terus mengalir ke dalam lahannya.
“Kebun saya rusak gara-gara air dari PDAM yang mengalir ke sini. Pohon kelapa banyak yang mati, pala juga rusak, bahkan cengkeh ikut terdampak. Air itu terus masuk ke kebun saya,” ujar Budi saat ditemui wartawan.
Menurutnya, kerusakan ini terjadi secara perlahan namun terus-menerus, dan hingga kini belum ada tindakan nyata dari pihak PDAM untuk menghentikan aliran air tersebut.
PDAM: Itu Bukan Limbah, Tapi Air Bersih yang Meluap
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Direktur Utama PDAM Halmahera Selatan memberikan klarifikasi terkait keluhan warga. Ia menegaskan bahwa air yang mengalir ke kebun bukanlah limbah atau air kotor, melainkan air bersih yang meluap dari bak penampung.
“Iya... Air yang mengalir sampai di kebun masyarakat itu bukan air limbah. Tapi itu air bersih yang meluap dari Bak Penampung (Reservoar), karena di saat-saat tertentu ada kelebihan air di bak (overflow),” jelas Dirut PDAM dalam pesannya.
Namun bagi warga, air tersebut—bersih ataupun tidak—tetap menyebabkan kerusakan yang nyata dan sangat merugikan.
“Kami tidak peduli itu air limbah atau air bersih. Yang kami tahu, kebun kami rusak dan tidak bisa dipakai lagi,” tegas Budi Haji Lambongge.
Desakan kepada PDAM dan Bupati
Warga Desa Papaloang secara tegas meminta PDAM segera mengambil langkah nyata untuk menghentikan aliran air ke lahan warga. Mereka juga berharap Bupati Halmahera Selatan turun tangan dan menegur PDAM agar lebih tanggap terhadap dampak yang dirasakan masyarakat.
“Kami mohon Bapak Bupati bisa turun langsung ke lokasi. Lihat sendiri kondisi kebun kami. Jangan sampai rakyat terus jadi korban,” ujar salah seorang tokoh masyarakat Papaloang.
Jika dalam waktu dekat tidak ada solusi yang jelas, warga berencana untuk melakukan aksi protes ke kantor PDAM maupun ke kantor Bupati sebagai bentuk kekecewaan dan desakan agar segera ditindaklanjuti.
Belum Ada Langkah Penanganan di Lapangan
Hingga berita ini diterbitkan, belum terlihat ada langkah penanganan langsung di lapangan dari pihak PDAM Halmahera Selatan. Masyarakat Desa Papaloang berharap pihak terkait bisa hadir, berdialog dengan warga, dan segera memperbaiki sistem pengelolaan air agar masalah ini tidak terus berlanjut.
: Redaksi akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan mencoba menghubungi pihak Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan untuk mendapatkan keterangan resmi. *wr s rumasoreng